Kamis, 30 Juli 2015

Leukosit




Berdasarkan bentuk initnya, maka leukosit terbagi dalam dua kelompok: granulosit (leukosit polimorfonuklear) dan agranulosit (leukosit mononuklear).
Leukosit granulosit memilki dua jenis granul, yaitu :
1.       Granul spesifik, yang mengikat komponen netral, basa atau asam dan memiliki fungsi khusus.
2.       Granul azurofilik.

Granunlosit memiliki inti dengan dua atau lebih lobus dan terdiri dari : neutrofil, eosinofil dan basofil. Semua granulosit adalah sel terminal yang tidak membelah lagi, dengan waktu hidup beberapa hari dan mati melalui proses apoptosis di dalam jaringan ikat.

Agranulosit itdak memiliki granul spesifik, namun sel ini mengandung granul azurofilik (lisosom) yang mengikat zat warna azur pada pewarnaa. Inti agranulosit berbentuk bulat atau berlekuk. Terdiri dari limfosit dan monosit.

Hemolisis Darah

Hasil gambar untuk hemolisis darah


Hemolisa adalah peristiwa keluarnya hemoglobin dari dalam sel darah merah menuju ke cairan sekelilingnya. Keluarnya hemoglobin ini disebabkan karena pecahnya membran sel darah merah. Membran sel darah merah mudah dilalui atau di tembus oleh ion-ion H+, OH-, PO4, Cl-  dan juga oleh substansi lain seperti glukosa, asam amino, urea dan asam urat. Sebaliknya membran sel darah tidak dapat ditembus oleh Na+, K+, Mg+, Ca+.

Membran yang betul-betul semi permeabel adalah membran yang hanya dapat ditembus oleh molekul air saja, tetapi tidak dapat ditembus oleh substansi lain. Tidak ada membran pada organisme yang bersifat betul-betul semi permeabel yang ada hanyalah membran yang bersifat permeabel selektif, yaitu memban yang dapat ditembus oleh molekul air dan substansi lain, tetapi tidak dapat ditembus oleh substansi lain lagi. Jadi, membran sel darah merah termasuk yang permeabel selektif.

Hemolisis ada 2, yaitu:
1.       Hemolisa osmotik
Hemolisa osmotik terjadi karena adanya perbedaan yang besar antara tekanan osmosa cairan di dalam sel darah merah dengan cairan di sekelilingnya. Dalam hal ini tekanan osmosa isi sel darah merah jauh lebih besar daripada tekanan osmosa di luar sel.

2.       Hemolisis kimiawi
Pada hemolisa kimiawi, membran sel darah merah di rusak oleh macam-macam substansi kimia. Zat kimia yang dapat merusak membran sel adalah kloroform, aseton, alkohol, benzene dan eter.

Selasa, 28 Juli 2015

Penyakit Hodgkin



 
Penyakit hodgkin termasuk dalam keganasan limforetikular yaitu limfoma malignum yang terbagi dalam limfoma malignum hodgkin dan limfoma malignum  non hodgkin. Kedua penyakit teersebut dibedakan secara histopatologis, dimana pada limfoma hodgkin ditemukan sel Redd-Strenberg.

Analisis PCR menunjukkan bahwa sel Reed-Strenberg berasal dari foilkel sel B yang mengalami gangguan struktur pada imunoglobulin, sel ini juga mengandung suatu faktor transkripsi inti sel, kedua hal tersebut menyebabkan gangguan apoptosis.

Gejalan sistemik yaitu demam, berkeringat malam hari, penurunan berat badan, lemah badan dan prutirus terutama pada jenis Nodular Sklerosis. Selain itu terdapat nyeri di daerah abdomen akibat splenomegali atau pembesaran kelenjar yang masif, nyeri tulang akibat destruksi lokal atau infiltrasi sumsum tulang.

Gejala klinis :
o   Limfadenopati dengan konsistensi rubbery dan tidak nyeri
o   Demam, tipe Pel-Ebstein
o   Hepatosplenomegali
o   Neuropati.

Seleksi Donor Darah



Donor darah harus memenuhi beberpa kriteria untuk dapat mendonorkan darahnya, yaitu keadaan umum baik, usia 17-65 tahun, berat badan 50 kg atau lebih, tidak demam (temperatur oral <37,50C), frekuensi dan irama denyut nadi normal, tekanan darah 50-100/90-80 mmHg dan tidak ada lesi kulit yang berat.

Persyaratn lain adalah menjadi donor terakhir minimal 8 minggu yang lalu, tidak hamil, tidak menderita TBC aktif, tidak menderita asma bronkial simptomatik, tidak ada riwayat kejang, tidak ada riwayat  perdarahan abnormal, tidak menderita penyakit infeksi yang menular melalui darah.

Semua calon donor harus mendapat informed consent beserta penjelasan mengenai risiko transfusi. Donor harus dijelaskan bahwa darah akan diuji terhadap penyakit infeksi seperti hepatitis, sifilis dan HIV.

Pengujian yang dilakukan pada darah donor meliputi :
o   Penetapan golongan darah berdasarkan ABO
o   Penetapan golongan darah berdasarkan Rhesus
o   Uji terhadap antibodi yang tidak diharapkan.

Sindrom Fibromialgia



Sindrom fibomialgia adalah suatu bentuk reumatisme non antrikular yang karakteristik dengan nyeri muskoloskeletal kronik yang menyebar luas disertai rasa kelelahan dan ditandai dengan tender point pada penekatan pada otot, ligament dan insersi tendon.

Sir wiliam gowers 1904, pertama kali menggunakan istilah fibromiostis, kini istilah tersebut ternyata kurang tepat. Berbagai nama lain kemudian berkembang dan dikenal sebagai sinonim dari fibromialga : soft tissue rheumatism, tendomiopati, miogelosis, neurasthenia, muscular rheumatism, myalgic encephalomyelitis, dll.

Tahun 1977, oleh smithe dan moldofsky memperkenalkan untuk pertama kali istilah fibromialga sebagai suatu sindrom klinis dari gejala penyebaran nyeri dan beberapa tanda tender point, disertai dengan gambaran karakteristik yang lain yaitu gangguan tidur, kekakuan dan stress emosiaonal.